26.7 C
Jakarta
20, April, 2024
JurnalPost.comKulinerRahasia di balik kesuksesan rumah makan Sambal Layah

Rahasia di balik kesuksesan rumah makan Sambal Layah

Tegal, Jurnal Post – Muncul pertama kali di purwokerto pada 4 April 2013, hingga saat ini rumah makan Sambal Layah (SL) masih menjadi fenomenal karna memiliki cabang hingga 60 lebih outlet tersebar di wilayah jawa khususnya jawa tengah. Padahal jika di cermati, usia SL belum genap 4 tahun, namun perkembanganya bisnisnya sangat luar biasa.

Rahasia di balik kesuksesan rumah makan Sambal Layah
Foto RM Sambel Layah Tegal

Pada permulaan buka cabang di Tegal terbilang sangat murah, harga paketan ayam goreng, sambal, lalapan, tempe goreng plus es teh jumbo hanya di hargai Rp. 8.500. Hal ini yang membuat rumah makan tesebut selalu di banjiri pembeli bahkan hampir tak pernah sepi.

Seiring bertambahnya pelanggan, pengelola SL menaikan harga menjadi Rp 9.500 dan kini price menu paketanya melonjak menjadi Rp 11.000. Rumah makan sambel layah bukanlah rumah makan mewah, namun dari hari ke hari selalu ramai pembeli. Kondisi ini membuat banyak orang penasaran, padahal menurut sejumlah penggunjung yang jurnal post wawancarai rasa makanan dan sambalnya biasa saja.

Seperti yang di ungkapkan Lestari (22), warga kelurahan Randugunting saat berkumpul dengan teman-temanya di SL jalan Kapten Sudibyo , senin sore ( 13/3).

“Soal rasa biasa saja, soal tempat juga biasa saja malahan lantai nya kotor, kami sering makan di sini mungkin faktor harganya yang murah”, kata Tari.

Sama halnya dengan Agus, pelajar SMA swasta di Kota Tegal, ia mengaku pelayanan di SL terkadang kurang memuaskan khususnya karyawannya yang di dianggap kurang ramah dalam melayani pelanggan.
Lantas apa yang membuat Rumah makan sambel layah tetap eksis hingga sekarang ?

Berdasarkan informasi melalui media sosial dari Uung Fery , teman seperjuangan owner SL di komunitas berbasis islam zona bombong Purwokerto. Dirinya mengatakan, owner SL bernama Andin dan wawan. Awal mulanya Andin hanya berniat mendirikan sebuah warung penyet biasa lalu ia mengontrak tanah dan di buat bangunan semi permanen. Selang waktu kemudian, Andin bertemu dengan owner Bebek H. Slamet yaitu wawan. Dari pertemuan itu terkonsep membuat bisnis rumah makan bersama yang di beri brand Sambel Layah.

Menurut Uung, kesuksesan SL tak lepas dari nilai-nilai ketuhanan yang mereka terapkan. Dalam menjalan kan bisnisnya mereka selalu menanamkan pelajaran religious.

“Pelajaran yang di peroleh dari SL bahwa bisnis itu bukan sekedar mencari uang namun juga harus di niatkan ibadah serta memberikan manfaat untuk jiwa yang lain”, tutur Uung.

Selain itu, ia menambahkan, ada 5 catatan yang menjadi kunci kesuksesan sambel layah, pertama owner mempunyai pengalaman yang bagus dalam bisnis kuliner. Kedua, owner memiliki basic marketing yang akurat. Ketiga, strategi pemasaran owner mengena ke sasaran. Ke empat, sistem management yang bagus dan tertata. Ke lima, pelayanan dan pengembangan yang selau berinovasi.

Melihat pembeli yang begitu banyak dari waktu ke waktu di setiap cabangnya, tentu bisa di bayangkan berapa omset yang owner terima setiap harinya. Tak heran, management sambel layah juga menyediakan mobil ambulance gratis bagi warga yang membutuhkan.

Namun, keluhan para pembeli tentang kotornya lantai rumah makan tersebut serta karyawan yang kurang ramah, seyogyanya menjadi PR sambel layah kedepan supaya menjadi lebih baik lagi. (KB)

Rekomendasi untuk anda

Jangan Lewatkan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini