JURNALPOST.COM, JAKARTA – Setelah Presiden Joko Widodo membatalkan larangan untuk moda transportasi dengan aplikasi. Nadiem Makarim selaku CEO dari PT.Go-jek Indonesia langsung memberikan saran dan masukan untuk pemerintah, Masukan itu berdasarkan yang dia terapkan di Go-Jek.
Nadiem Makarim lansung mendatangi Istana Negara Jakarta, kemarin (Jumat Malam 18/12) setelah larangan tersebut dicabut oleh Presiden. Nadiem menjumpa Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki di Bina Graha. “Saya memberikan beberapa masukan terhadap bagaimana mungkin menata sektor ojek di Indonesia,” ujar pria lulusan Master of Business Administratif dari Harvard Business School tersebut.
CEO PT.Go-jek mengungkapkan, harus penyimpanan data dan registrasi yang formal, sehingga dari sisi keamanan dokumen para penumpang Go-jek maupun driver Go-Jek terjaga. Selain itu, harus ada asuransi penuh bagi penumpang maupun pengemudi Go-jek. “Asuransi Jiwa dan termasuk asuransi kecelakaan, sampai Rp 10 juta sekarang ini telah diberlakukan untuk setiap pengemudi dan penumpang Go-jek,” Pungkas Nadiem.
Nadiem juga menjelaskan, bahwa perlu ada pelatihan terkait keselamatan dalam mengemudi. Dan hali ini diakukan bagi para pengemudi Go-Jek. Menurut Nadiem, saat ini pengemudi Go-Jek dilatih sudah diberi pelatihan khusus sebanyak 35.000 orang.
Selain memberi memberi saran, CEO PT.Go-jek pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah atas keputusan pembatalan larangan operasi ojek online Di Indonesia. “Pada saat ini, seluruh driver Go-Jek tentunya juga berterimakasih yang luar biasa atas keputusan hari ini,” Ujar Nadiem.