Jurnalpost – Usai pasien atas nama Nasir Lampe, Karyawan PT. Lonsum, dirawat, keluarga pasien mempertanyakan layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Rumah Sakit (RS) Umum A. H. Sultan Daeng Raja Kab. Bulukumba Kamis, (8/8/2016) sore lalu.
Ato, keluarga pasien, menjelaskan selama ini yang ia pahami, ketika ada orang sakit dan mempunyai kartu BPJS Kesehatan tidak lagi dikenakan biaya perawatan di rumah sakit. Terlebih bagi perusahaan yang telah bekerja sama dengan BPJS. Tapi yang didapati justru berbeda.
“Ironisnya, saat saya mau kasih keluar dari ruangan Dahliah Kamar V, kami dimintai uang sebesar satu juta lima ratus ribu rupiah. Tentu, saya tidak langsung terima,” ungkap Ato.
Atas ini Ato menduga terjadi berperilaku adil dan tidak jujur terhadap pasien.
“Bahaya kalau ini membodoh-membodohi pasien karena melihat pasien mayoritas masyarakat biasa yang lahir dan yang tidak pernah duduk di bangku sekolah, tegasnya.”
Atas hal ini, pihak rumah sakit menjelaskan bahwa alasan adanya pembayaran senilai satu juta lima ratus itu karena kawat yang dipasang di gigi Nasir saat operasi adalah barang usaha milik pribadi sang dokter yang menangani pasien. Karena itu, harus dibayar.m
Muh. Basri Mahasiswa UMI Makassar Fakultas Hukum Melaporkan dari Bulukumba
